Pengajian anak-anak di Yogyakarta mulai dirintis pada tahun 1953 dengan didirikannya Persatuan Pengajian Anak-Anak Kotagede dan sekitarnya (PPKS). Selanjutnya diikuti pada tahun 1963 didirikan Badan Koordinasi Pengajian Anak-Anak (BAKOPA). Tujuan BAKOPA pada dasarnya sama dengan PPKS namunl ingkup wilayahnya lebih luas, yakni meliputi seluruh wilayah Yogyakarta bahkan banyak cabang-cabangnya yang berdiri di luar DIY.
Pada tahun 1983 diadakan pertemuan para aktivis pengajian anak-anak Kotagede dan sekitarnya untuk membicarakan problematika pengajian anak-anak yang dirasakan sejak tahun 1970-an dalam keadaan yang tidak stabil, bahkan tidak sedikit yang macet. Hasil dari pertemuan tersebut terbentuklah Tim Pembina Pengajian Anak-Anak yang pada awalnya bergerak di Kotagede.
Setelah...read more
10 Februari 2019
Ujian Syahadah Tartil ustadz/ah Kota Yogyakarta
23 Desember 2018
Pelantikan pengurus BADKO Kata periode 2014-2022
Silahturahmi dan pembinaan Unit TKA TPA setiap bulan sekali
Pembaruan Data unit dan ustadz/ah se Kota Yogyakarta
Setiap 3 tahun sekali
Silaturahmi ke unit TPA sambil berkisah
Lomba antar unit TKA TPA
Peningkatan Kualitas Ustadz/ah
Minimal harus ada :
1. Pengurus ( Direktur, Sekretaris, Bendahara, Staff / Anggota )
2. Pengajar ( ustadz/ah )
3. Peseta didik ( santri ) minimal 25 orang
4. Tempat melaksanakan KBM
5. Belum ada TPA di sekita tempata tersebut
TKA = Pendidikan non formal dengan tujuan memberikan bekal dasar kepada anak usia 4-6 tahun
TPA = Pendidikan non formal dengan tujuan memberikan bekal dasar kepada anak usia 7-12 tahun
TQA = Pendidikan non formal sebagai kelanjutan dari TKA/TPA dengan tujuan memberikan tambahan bekal kepada anak-anak usia 5-14 tahun
1. Bisa membaca Al Qur'an dengan benar sesuai ilmu tajwid
2. Mengerjakan Sholat lima waktu
3. Hafal surat-surat pendek
4. Hafal Do'a sehari-hari
5. Bisa memimpin,
6. Dapat berkomunikasi dengan baik
Minimal ada :
1. Program Kerja
2. Jadwal Kegiatan
3. Buku Notulen rapat + daftar hadirnya
4. Buku daftar hadir santri dan ustadz/ah
5. Buku Laporan Keuangan
6. Buku Induk santri
7. Buku induk ustadz
Minimal 3 kali sepekan, tiap pertemuan berlangsiung selama 90 menit
Idealnya 15 sampai 30 santri yang usianya sebaya
Setiap kelas harus ada walikelasnya dan beberapa ustdaz/ah privat yang jumlahnya menyesuaikan degan jumlah santri.
1 ustadz =6 santri
1. Bisa membaca Al Qur'an dengan benar sesuai ilmu tajwid
2. Mengerjakan Sholat lima waktu
3. Hafal surat-surat pendek
4. Hafal Do'a sehari-hari
5. Bisa mengkondisikan kelas
6. Dapat berkomunikasi dengan baik dalam mengajar
Bisa dari :
1. Syahriyah Santri tiap bulan
2. Donatur tetap
3. Infak Harian santri
4. Bantuan / SUbsidi Kas Takmir Masjid
5. Bantuan Pemerintah, dll
Kompleks Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota Yogyakarta
Jalan Kenari no 56 Umbulharjo Yogyakarta